Top Social

Tragedi Angkot

|
Senin, 22 Juni 2009

Well, kejadian ini terjadi saat perjalanan pulang ke rumah (dari sekolah tentunya)..
Hana, Tiwi, dan Rere pulang bersama naik angkot biru...
Selama perjalanan Kami mengeluh tentang latihan upacara tadi pagi...
Dan membicarakan mengenai class meeting...
Ketika kami di Cinangoh, jalanan agak macet dan banyak asap kendaran sehingga Hana menutup hidung hana dengan kerudung yang saat itu sedang kukenakan..
Entah kenapa, angkot biru yang kami tumpangi berbunyi aneh..
Saat itu Hana mengira mobil angkot ini pastilah sudah tua samapai mesinnya berbunyi.
Rere bahkan bergurau denganku “Na, lucu ya bunyi mobilnya.. Kayak di film-film.”
Aku tersenyum mendengarnya..
=)
Dan tiba-tiba saja setelah itu mobil angkot kami ngerem mendadak.. Kupikir karena mau menghindar dari tabrakan.
Ada banyak sekali asap berseliweran kemudian supir angkot dengan panik berkata “Cepat Keluar! Cepat Keluar!”
Hana kaget karena tidak mengerti situasi yang baru saja terjadi. Dan supir angkot tersebut terus berkata “Cepat Keluar! Cepat Keluar!”.
Yang terlintas di benakku saat itu adalah jangan-jangan mobil angkot ini mau meledak karena saat aku melihat bagian depan mobil angkot itu keluar begitu banyak asap. Awalnya kukira asap itu berasal dari mobil lain, tapi mengingat supir angkot tersebut terus-terusan berteriak ini berarti masalah serius.
Hana dan teman-teman panik berusaha keluar dari angkot. Hana cukup beruntung bisa keluar dengan cepat karean posisi duduk Hana dekat pintu keluar. Coba kalian bayangkan kalau Hana duduk di bagian pojok pasti Hana sudah ketakutan setengah mati karena paling terakhir turun. Kami semua segera berlari menjauh dari angkot tersebut. Aku benar-benar takut angkot tersebut akan meledak seperti di film-film.
Kami semua terpaku menatap angkot tersebut dan menanti bunyi ledakan. Tapi, satu menit berlalu dan tidak terjadi apa-apa. Angkot itu diam saja dan tidak meledak. Asap masih keluar dari mobil angkot tersebut tapi sudah tidak sebanyak tadi.
Aku terjongkok lemas menatap angkot tersebut. Rere da Tiwi langsung mengajakku untuk pergi menjauh dan mencari angkot lain. Aku bilang “Sebentar! Tidakkah kita bayar dulu ke tukang angkot yang itu? Kasihan kan..”
Tapi penunpang angkot yang lain sudah mulai pergi dan mencari angkot yang lain.
Rere menenangkanku sambil tertawa karena melihat wajahku yang pucat pasi. Rere mengira Hana begitu ketautan sehingga wajahku pucat, tapi sebenarnya Hana saat itu lagi puasa dan tubuh Hana letih sekali seusai latihan upacara, kurasa wajar saja wajahku pucat pasi. Tapi, demi menghargai niat baik Rere, Hana diam saja dan tidak memberitahu yang sebenarnya.
Akhirna dengan keaddaan setengah shock, Hana pulang ke rumah dan tentunya Hana pulang ngga naik angkot yang tadi.

Weekend in Yogja

|
klik ini buat liat foto perjalanan Hana

Tulung Agung Journey

|
Tulung Agung Journey : Perjalanan menuju Pernikahan A Angga,Kakak Sepupuku

Kamis 4 Juni 2009. .
Petang itu Hujan turun seolah tidak menyetujui kepergianku.
Hehehehe. .

Kami brangkat menuju Tulung Agung pukul 19.00 lewat satu setengah jam alias pukul 20.30 naik bus Cipaganti Tour.
Dan baru Nyampe tulung agung jam 20.30. .
Gila!
24 jam perjalanan yang menyiksa pantat dan leher.
Tapi baru Nyampe Grand hotel jam 21.30.
Setelah sampe,ternyata kami tidak diizinkan beristirahat. Kami masih harus ke rumah eyang mbak niken(calon istri A Angga) jam 22.30
Plg dr rmh eyang jam 00.10
K resepsi a angga jam 10.30 plg jam 12.06

klo mau liat foto-fotonya klik disini

Post Signature

Post Signature