Top Social

Deskripsi Diri

|
Selain dapet tugas esai yang dua tadi, hana juga dapet esai deskripsi diri :

Menjadi Diri Sendiri


Nama saya Hana Bilqisthi. Teman-teman saya biasa memanggil saya dengan nama Hana. Sementara di rumah, saya dipanggil Jeje Hana.
Hana lahir di Cirebon, 23 April 1992. Tinggi badan Hana saat ini adalah 150 cm dengan berat 39 kg. Hobi Hana adalah membaca dan browsing internet.
Hana anak pertama dari tiga bersaudara. Hana suka menjadi anak sulung karena Hana mendapat keistimewaan untuk menyuruh adik-adik Hana melakukan yang Hana inginkan. Adik Hana yang pertama bernama Huang Ihdal H., dia hanya terpaut satu tahun dari usia Hana. Sementara adik Hana yang kedua, seorang perempuan cantik bernama Rofahiyatul Aysyi. Dia biasa dipanggil memey.

Menurut Buku Personality Plus karya Florence Littauer, Hana memiliki karakter perpaduan antara Koleris dan Melankolis. Kekuatan seorang koleris adalah senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif; Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan; Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran; Bebas dan mandiri; Berani menghadapi tantangan dan masalah; Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat; Membuat dan menentukan tujuan; Tidak begitu perlu teman; Biasanya benar dan punya visi ke depan; dan Unggul dalam keadaan darurat. Sementara kekuatan seorang Melankolis adalah analitis, mendalam, dan penuh pikiran; Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal; Sensitif, idealis, dan perfeksionis; Senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur; Kalau sudah memulai sesuatu, harus dituntaskan.

Kelemahan seorang Koleris adalah tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis); Senang memerintah; Terlalu bergairah dan susah untuk santai; Terlalu kaku dan tidak simpatik; Tidak suka yang sepele dan bertele-tele; Sering membuat keputusan tergesa-gesa; Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain; Workaholics (gila kerja); Sulit mengakui kesalahan dan meminta maaf; Mungkin selalu benar tetapi tidak popular. Sementara kelemahan seseorang dengan karakter Melankolis adalah cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan); Mengingat yang negatif & pendendam; Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah; Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan; Tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan; Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan; Hidup berdasarkan definisi; Sulit bersosialisasi; Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya; Sulit mengungkapkan perasaan; Rasa curiga yang besar (skeptis terhadap pujian).

Ketika Hana berada di kelas 8 SMP, Hana dimusuhi oleh teman-teman Hana. Saat itulah Hana bertanya-tanya kesalahan apa yang Hana perbuat. Di tengah kebigungan, Guru les bahasa inggris Hana, Bu Eva, meminjamkan buku Personality Plus. Dari sana, Hana menemukan bahwa Hana seorang Koleris-Melankolis. Pada awalnya Hana sulit percaya karena Hana merasa diri Hana tidak memiliki sifat jelek sebanyak itu dan menolak kenyataan tersebut. Anehnya Hana semakin Hana menolak, Hana tidak merasa bahagia dan teman-teman Hana masih memusuhi Hana. Akhirnya, Hana pun belajar untuk menerima diri Hana, kemudian mencintai diri Hana sendiri, dan berusaha meminimalisir sifat-sifat jelek Hana.

Saat ini, Hana suka menjadi diri Hana sendiri. Hana belajar bahwa ketika Hana mencintai diri sendiri, teman-teman Hana pun ikut menyukai Hana. Hana juga belajar ketika Hana mengenal diri sendiri, Hana merasakan kebesaran Allah. Hana merasa Allah selalu memberikan yang terbaik buat Hana. Hana bersyukur dengan semua yang pernah terjadi dalam hidup Hana.

Daftar Pustaka

Littauer, Florence. 2007. Personality Plus. Jakarta : Penerbit Bina Rupa Aksara.

Esai Tri Dharma Perguruan Tinggi

|
Selama masa PSAF (Pengenalan Sistem akademik tingkat Fakultas), Hana dapet tugas esai.
Esai ini dapet nilai 65.. hahaha jelek ya? dan banyak salahnya.. jadi jangan ditiru ya...
baca aja buat dapet gambaran terus biar selesai baca kalian bisa bilang: Sumpah! kalau buat esai kayak gini mah gue bisa atau bahkan setelah baca kalian merasa gue yakin buat esai yang lebih baik dari ini! Semangat :D

Dan sebelum baca esai ini, ada baiknya baca dulu tentang:
Kamu Maba yang Bingung Bikin Essay buat Ospek? Ini Dia Tipsnya! dan juga baca cerita tentang mahasiswa baru yang plagiat esai ini, hukumannya dan saran hana mengenai menulis esai di postingan writing became such process of discovery


Peran Mahasiswa Psikologi Universitas Indonesia
dalam Menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi


Menjadi mahasiswa psikologi Universitas Indonesia merupakan anugerah besar dalam hidup saya. Saya sudah memimpikan hal ini sejak saya duduk di bangku SMP. Saya berharap saya dapat menjadi mahasiswa yang baik. Salah satu syarat menjadi mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang berhasil menjalankan tridharma perguruan tinggi. Ketiga bentuk kegiatan tersebut adalah kegiatan dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Bicara soal pendidikan di Indonesia, kondisinya cukup memprihatinkan. Banyak anak Indonesia yang putus sekolah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2007, penduduk Indonesia yang berusia di atas 10 tahun yang berhasil menamatkan SMA hanya 23,37%. Padahal pada tahun yang sama, angka partisipasi penduduk usia 7-12 tahun (usia sekolah dasar) mencapai angka 97,83%. (bps.go.id).

Selain putus sekolah, permasalahan pendidikan yang tidak kalah penting adalah minimnya karya ilmiah dan penelitian para civitas akademi di Indonesia. “Sekarang penerbitan jurnal ilmiah di Indonesia sangat rendah masih 0,8 artikel per 1 juta penduduk” (indonesiabuku.com). Minimnya penelitian dikarenakan minimnya dana dan regulasi di Indonesia yang belum mendukung para peneliti. (antaranews.com)

Kita sebagai mahasiswa yang diberi kesempatan untuk mengeyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi sudah sepatutnya bersyukur dengan cara memanfaatkan kesempatan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Contohnya belajar sungguh-sungguh dan mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk kesejahteraan orang banyak.

Namun realita saat ini adalah banyak mahasiswa yang tidak acuh dengan kondisi sosial di sekitarnya. Hal ini karena adanya anggapan bahwa menjadi sukses adalah jika mereka lulus dengan indeks prestasi kumulatif tinggi dalam waktu 3,5 tahun. Kebanyakan dari mereka akhirnya hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah pulang). Kondisi ini tentu saja sangat disayangkan karena bertentangan dengan tridharma perguruan tinggi.
“Bidang seorang sarjana adalah berpikir dan mencipta yang baru. Mereka harus bisa bebas di segala arus-arus masyarakat yang kacau. ... Tetapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi sosialnya ialah bertindak demi tanggung jawab sosialnya bila keadaan telah mendesak. Kelompok intelektual yang terus berdiam dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaannya. …” (Soe Hok Gie, 1962). Karena itulah sebagai mahasiswa, khususnya sebagai mahasiswa psikologi Universitas Indonesia, kita dituntut untuk peduli terhadap kondisi di sekitar kita. Kita harus berperan untuk mengubah kondisi ini. Kita bisa memulainya dari lingkup yang paling kecil yaitu diri kita sendiri, kemudian bertahap ke lingkungan sekitar kita.

Mahasiswa psikologi Universitas Indonesia dapat membantu memecahkan masalah ini sesuai dengan bidang keilmuannya yang mempelajari tingkah laku manusia. Mahasiswa psikologi Universitas Indonesia dapat melakukan pendidikan karakter dan indoktrinisasi untuk mengubah tingkah laku mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi Universitas Indonesia agar peduli dengan lingkungan sekitarnya dan aktif melakukan penelitian. Misalnya dengan mengadakan seminar untuk memotivasi mahasiswa di Universitas Indonesia untuk secara aktif melakukan kegiatan tridharma perguruan tinggi, dan seminar yang memotivasi mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian. Mahasiswa psikologi juga harus aktif melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan kegiatan sosial sehingga dapat menjadi role model mahasiswa Universitas Indonesia di fakultas lain dan mengajak mereka untuk ikut serta.

Saya berharap sebagai mahasiswa psikologi Universitas Indonesia, saya dan rekan-rekan saya dapat berperan baik dan aktif dalam menjalankan kegiatan tridharma perguruan tinggi.



Daftar Pustaka

1. DZ, Miranda(Editor). 2010. Buku Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM). Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. http://melimarianne.multiply.com/journal/item/6/Diary_Soe_Hok-Gie
3. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=28&notab=34
4. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=28&notab=1
5. http://www.antaranews.com/berita/1273707216/dana-penelitian-lipi-minim
6. http://indonesiabuku.com/?p=1174

P.S: Format daftar pustakanya salah,
Kalau kamu mahasiswa psikologi, yang dipakai adalah format APA, bisa dicek di http://www.apastyle.org
atau bisa lihat gambar ini untuk contoh


o ia, Waktu jaman Hana kuliah, saat PSAF psikologi, tugas-tugas esai akan dinilai dan diberi umpan balik dan di akhir PSAF, kalian akan dapet IP (Index Prestasi) mirip kayak kuliah. Tenang aja nilai selama proses PSAF ngga akan memengaruhi nilai akademis, tapi nilai tersebut jadi prasyarat anggota IKM aktif psikologi UI.
Tapi ngga tahu ya kalau sekarang mekanismenya bagaimana :P



Post Signature

Post Signature