Top Social

Diam Bukan Emas

|

Diam Bukan Emas


            Ketika saya duduk di kelas sepuluh SMA, saya sempat dekat dengan seorang lelaki. Namanya Indra Budi dan saya memanggilnya Kak Ibut. Dia setahun di atas saya dan merupakan kakak kelas saya. Status hubungan kami saat itu adalah kakak-adik. Saat itu sedang tren menjalin hubungan kakak-adik. Selain itu, saya dari dulu memang menginginkan seorang kakak.
Selama berhubungan dengannya saya sering tidak mengatakan hal-hal yang mengganjal hubungan kami. Di awal hubungan kami, dia lebih sering menghabiskan waktu bersama sahabat saya, Putri dan pergi jalan-jalan bersama Putri. Padahal Putri sudah memiliki pacar. Saat itu saya bertanya-tanya apakah saya cemburu atau memang faktanya Kak Ibut lebih sering menghabiskan waktu bersama Putri? Saya juga bertanya-tanya apakah sebenarnya Kak Ibut mendekati saya hanya untuk mendekati Putri? Karena sebelumnya saya sering sekali bertemu lelaki yang mendekati saya dengan niat bisa mendekati sahabat saya. Kejadian itu sering sekali terjadi sehingga membuat saya rendah diri. Tiap kali dekat dengan seorang lelaki, saya menjadi selalu bertanya-tanya apakah dia benar-benar mendekati saya atau dia hanya menjadikan saya batu loncatan untuk mendekati sahabat saya. Sayangnya, saya tidak pernah bertanya atau mengklarifikasi dugaan saya kepada Kak Ibut.
            Saya juga sering membohongi diri saya sendiri karena saya tidak pernah mengatakan apa yang benar-benar saya rasakan. Saya sering berkata “Ngga apa-apa kok” untuk hal-hal yang sebenarnya menjadi masalah bagi saya. Ketika Kak Ibut tidak dapat mengantar pulang saya tetapi dia malah mengantar pulang teman sekelasnya. Saya sebenarnya merasa sedih dan tidak setuju namun yang saya katakan adalah “Silahkan saja” atau “Ngga apa-apa kok.”.
Saya hanya diam ketika Kak Ibut menyatakan ketidaksetujuan melihat saya mengikuti skul dj di Be radio. Walaupun saya bersikap tidak peduli, namun ketidaksetujuannya sering mengganggu pikiran saya.
            Saya tidak menyadari bahwa yang saya lakukan yaitu tidak membicarakan apa yang saya rasakan dan berbohong mengenai apa yang saya rasakan, membuat saya tertekan. Saya merasa yang saya lakukan adalah sesuatu hal yang wajar. Teman-teman saya melakukan hal yang sama. Saya juga melihat ibu saya melakukan hal yang sama.
            Kemudian ketika saya merasa hubungan saya dengan Kak Ibut membuat saya tertekan, saya memilih menghindari Kak Ibut. Saya malah tidak membicarakan hal-hal yang selama ini mengganggu pikiran dan perasaan saya ketika berhubungan dengannya. Anehnya, semakin saya berusaha menghindar dan melupakan hal-hal yang mengganggu pikiran dan perasaan saya, saya malah makin merasa tertekan. Nafsu makan saya hilang dan saya sering jatuh sakit.
            Keluarga dan teman-teman saya bertanya apa yang mengganggu pikiran saya sehingga saya sering jatuh sakit. Namun saya tidak dapat mengungkapnya karena selama ini saya selalu memendamnya. Saya tidak tahu harus memulai bercerita darimana. Dan ketika Kak Ibut menelepon saya bertanya mengapa saya selalau menghindarinya, akhirnya saya menuliskan semua yang selama ini saya rasakan dan mengirimkannya ke Kak Ibut melalui email. Karena saya takut saya tidak mengatakan apa-apa ketika berhadapan langsung dengan Kak Ibut. Segera setelah Kak Ibut selesai membacanya, dia datang ke rumah saya dan kami membicarakan hal-hal yang yang selama ini menjadi beban pikiran saya. Ternyata membicarakan hal-hal tersebut membuat saya merasa lega dan membantu saya melihat masalah dari sudut pandang berbeda.
            Dari sana, saya belajar bahwa diam adalah emas tidak berlaku untuk segala hal. Saya belajar dengan tidak membicarakan yang saya rasakan atau membohongi perasaan saya sendiri, saya tidak menyelesaikan masalah dan malah membuat saya tertekan. Saya seharusnya mengkomunikasikan yang saya rasakan dan jujur mengenai perasaan saya.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature