Top Social

entah mengapa

|
entah mengapa ada orang-orang yang selalu peduli sama diri loe walaupun loe ngga peduli sama mereka dan kadang lupa mereka bagian dari hidup loe..

#Udah Putusin Aja!

|
Membaca buku ust felix siauw udh putusin aja membuay gue merasa menyesal.. menyesal mengapa ngga ada buku seperti itu waktu gue smp dulu.. menyesal mengapa gue tidak konsisten mengajak temen2 gue untuk tidak pacaran.. gue sendiri ngga mau pacaran dan sering mengumumkan hal tsb ke temen2 gue.  Ya.. awalnya gue rasa alasan mengapa gue ngga mau pacaran cenderung ke mengikuti nasihat umi. Tapi lama2 gue merasa emang lebih baik ngga pacaran. Soalnya guemerasa pacaran itu lebih banyak sisi negatif dibanding sisi positifnya, terutama ke diri gue. Sisi jelek bikin ngga konsentrasi belajar, takut terjerumus zina, (hasil studi ariely). Baca buku ini membuat ku malu. Gue merasaa pengecut. Karena selama: ini takut.. takut mengajak temen2 gue untuk ga pacaran. Gue merasa gue ternyata lebih takut kalau gue dimusuhin sama temen2 gue dibanding takut sama Allah. Akankah masa remaja gue berbeda kalau gue dulu ngajakin temen2 gue tuk ngga pacraan ? Haha.. gue iadi berasa dlu gue munafik .
Meski ngga suka dan setuju tp gue suka ngasih doa semoga langgeng kalau temen gue yg pacran ultah atau di tanggal jadian meereka.
karena sekarnag gue baru sadar ada yang pacaran karena dia ngga tahu kalau itu ngga boleh dan ada juga yang tahu ngga boleh tapi tetep melakukan... dan untuk orang-orang yang ngga tahu, mereka berubah..
sayang gue nya pengecut..
mungkin untuk selanjut-lanjut gue harus cari tahu dulu alasan kenapa seorang muslim berpacaran (apakah dia tahu atau tidak kalau hal itu tidak diperbolehkan)...


Do the one thing you think you cannot do. Fail at it. Try again. Do better the second time. The only people who never tumble are those who never mount the high wire. This is your moment. Own it


Sabar dan Akselerasi

|
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
 ‘Demi masa, sesungguhnya seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati untuk menetapi kesabaran’ (Q.S al-‘Asr: 1-3).

gue rasa kelemahan gue dalam berdakwah adalah kurang sabar.. gue seringkali menginginkan hasil yang cepat ketika menasehati seseorang dan ketika tidak berjalan sesuai keinginan, gue kemudian malah menganggap orang tersebut memang sulit diubah. Instead of terus menasehati dan mencoba cara lain, gue malah memilih menyerah (meninggalkan orang yang gue nasehati)..
hal itu sering banget gue lakukan... 
dan sekarang gue justru melihat beberapa orang2 yang dulu gue nasehati ... beerubah menjadi lebih baik daripada gue... mereka melesat jauh meninggalkan gue.. gue ngga tahu siapa yang mendakwahi mereka atau bagaimana ceritanya sampai mereka bisa berubah..
yang jelas melihat mereka berubah lebih baik, selain bersyukur... gue yang tadinya sempat berpikir hal itu mustahil , sekarang jadi bertanya-tanya...kalau dulu gue bersabar, akankah hasilnya jadi lebih baik?

hal lain yang gue pelajari adalah bahwa gue jangan putus asa dan berhenti berharap..
setiap orang pada dasarnya bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik...



Post Signature

Post Signature