Top Social

Kita (Yuda)

|
Image Courtesy of akeeris at freedigitalphotos.net


Saat keluar dari kamar mandi, Istriku, Bella sudah mengenakan piyamanya. Dia berjalan menuju tempat tidur kami yang sudah terlebih dahulu aku tempati. Kami baru menikah seminggu yang lalu. Wajah Bella sangat cantik membuatku tak bosan memandang wajahnya. Aku merasa beryukur sekali Allah memilih Bella sebagai pendamping hidupku.
“Selamat malam” aku mengecup kening istriku
“Selamat malam juga” balasnya dan kemudian mematikan lampu.


Aku dan Bella sama-sama bekerja. Rutinitas kami setelah pulang dari kantor adalah mandi, makan, shalat isya, mengaji, menggosok gigi dan kemudian tidur.
Ini adalah jumat malam biasanya ini adalah “Quality time” tapi Bella bilang hari ini dia lelah sehingga malam ini kami langsung tidur. Saat hendak memejamkan mata, aku teringat sesuatu.
“Bel, belum tidur kan?”
“Emm...”
“Besok papa mama bakal dateng ke sini”
“Apa?!”
“Besok papa mama bakal ke sini.”

Bella menyalakan lampu, kemudian bangun dari posisinya untuk duduk “Papa mama kamu bakal ke sini?!”
“Ya” jawabku masih berbaring
“Yudaaa, kenapa baru bilang sekarang?” tangannya menggoyang-goyangkan pundak dan tangan kananku.
Aku ikut bangun untuk duduk. “Lupa. Baru inget tadi.” jawabku

“Kok papa mamamu ngga nelpon aku?”
“Kan udah nelpon aku.”
“Mereka berangkat dari Jogja jam berapa? sampai bandara jam berapa?”
“Pesawat jam 7, sampai bandara jam 8”
“Kita mesti bangun pagi-pagi buat jemput mereka dong?”
“Hm... Ga perlu. Papa mama tahu jalan kok ke sini”
“Aku serius”
“Aku juga”

“Yuda, besok tuh aku udah ada janji sama bestie-bestie aku. Raissa sama Dina mau berangkat S2 ke Inggris”
“Terus?”
“Ya berarti aku ngga yakin bisa jemput papa mama.”
“Gpp kan udah dibilang tadi ngga perlu.”
“Yuda, dengerin dulu, aku belum selesai ngomong”
“Ya?”
“Kalau besok aku jadi ketemuan sama bestie-bestie aku berarti aku ngga bisa nyambut papa- mama. Ninggalin kalian bertiga. Kamu kan tahu aku senin-jumat kerja. Nah, besok papa mama mau datang tapi rumah masih berantakan, laundry masih numpuk, kulkas kosong. Aku belum nyiapin apa-apa padahal ini kunjungan pertama mereka setelah kita nikah”
“Gpp. Dulu mereka sering dateng ke kosanku dalam kondisi kayak gitu kok.”
“Itu kan waktu kamu masih bujangan. Sekarang kan kondisinya beda. Mereka bakal mikir menantu macam apa aku ini?”
“Tenang aja. Mereka santai kok orangnya. Paling mereka mikir menantu mereka cantik banget.”
“Yudaaaa, serius dong!”
“Ini serius.”

“Yudaaa, besok jadinya gimana?”
“Gimana apa?”
“Besok aku ada reuni. Ngga bisa jemput dan nyambut papa-mama.”
“Gpp. Ga usah dipikirin.”
“Tapi…”
“Besok aku bisa bawa papa mama makan di luar. Kamu nyusul aja setelah ketemuan sama temen-temen kamu.”
Aku bisa melihat wajah Bella cerah tapi kemudian mimiknya berubah serius. “Hmmm… Bentar, papa mama langsung pulang apa nginep?”
“Nginep”
“Dimana?”
“Disini”

“Yudaaaaa!”
“apa lagi?”
“Jangan tidur dulu. Kita beres-beres rumah sekarang”
Aku mengerang. “Ga bisa besok aja, Bel?”
Bella beranjak dari tempat tidur tanpa menungguku. Sepertinya Bella marah.

Baca kelanjutan cerita Kita di Kita (Bella)


Baca juga #CeritaBerdua #SatuSeminggu lainnya disini
Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung :D
Yang menulis belum tentu lebih pintar dari yang membaca
Jadi, silahkan kalau mau memberikan kritik, saran, umpan balik & pujian.
:D

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Post Signature

Post Signature