Top Social

Nabilla & Dimas for February edition of Beautiful People

|
Don't worry! I am not celebrating Valentine Day but I like the questions that Cait & Sky have asked for "February edition of Beautiful People" so I am joining them!
*drum roll*

http://paperfury.com


Beautiful People is a monthly event where Cait & Sky ask 10 questions to help writers to know their book characters (beautiful people) better. (^0^)/

http://www.furtherupfurtherin.net

This time I will be featuring Nabilla & Dimas, characters from my ongoing novel called "a Way Back Into Love"

  1.  How did they first meet?
    Dimas: we worked on same project on campus in our first year
    Nabilla: We met through Ammar. He asked me to help him on his social project. He recruited Dimas, too. Then we met each other during first meeting


  1. What were their first impressions of each other?Dimas: Talkative
    Nabilla glares at Dimas
    Dimas
    : and sweet *wink*
    Nabilla: *blush* I am sorry. I forgot actually. I am not good at remembering names & faces. But I think he is nice since he said hi to me first when we bump into each other several days later while I vaguely remember him.
    Dimas: *talking without sound* she is lying. She remember me but don't want to admit that


  2. How long have they been a couple?
    Dimas: How long Sweetheart?Nabilla: Gee. We are not. Stop joking! He likes joke a lot. We are just friend.

    Hana : Let me answer this. *spoiler alert*
               well, they are not yet but they will be at the end of story


  3. How committed/loyal are they to each other? Would they break up over a secret or a disagreement? Could stress drive them apart? Would they die for each other?
    Nabilla: Did they understand our answer? We are not couple.
    Dimas
    : Hahaha it's funny question. *Give a sign* (She is shy)



  4. List 5 “food quirks” they know about each other. (Ex: how they take their coffee, if they’re allergic to something, etc….and feel free to mention other non-food quirks!)
    Dimas: She did not like spicy food, she is allergic to shrimp but she likes seafood. She like tea, sweet things like cookies & candy.
    Nabilla: He like sweet ice tea & black coffee. And.. is there anything I should know?


  5. Does anyone disapprove of their relationship?
    Dimas: No, I don't think there is any
    Nabilla: Who would? Wait do you mean if we are couple? His fans. He has lots of fans. I am probably has lot of enemies if we become a thing.
    Dimas: She has lot of fans, too.
    Nabilla: Really??
    Dimas: Yeah, the children of her neighbourhood. They like to play with her.
    Nabilla: Ooh I thought..


  6. What would be an ideal date?
    Dimas: Anything and anywhere as long as with the girl I love
    Nabilla: Spending time in library or reading book.


  7. What are their personality dynamics? Similar? Contrasting? Do they fight a lot or mesh perfectly?
    Nabilla: I tried to not to fight with him but he often tries to pick a fight with me
    Dimas: Nah. It is not true. Why would I do that? *stepping on Nabilla shoes*
    Nabilla: Ugh! See what he did?
    Dimas: what?
    Nabilla: it is not funny
    Dimas: *Smirk*


  8. What have been their best and worst moments together as a couple?
    Nabilla: We don't have any since we are not couple. But as a friend, I like how he remember tiny details about me.
    Dimas: *whisper* the moment she said yes to my confession. Just wait


  9. Where do they see themselves and their relationship in the next few years?Dimas: *whisper* Don't tell her but I want to marry her Nabilla: I hope we can get along better and he stop tries pick a fight with me.
    Dimas: Can I just skip question?
    Nabilla: Why?
    Dimas: Can we just end this interview session? Thank you for listening
    *walk away*
    Nabilla: I am sorry. I will try to run after him..

    Hana: Bye! Thank you for coming! :D

Allah, Isti & Sang Pembangun

|
Image Courtesy of Blanka at pixabay.com

Aku tidak tahu denganmu, tapi bagiku masa paska kampus adalah masa-masa kesepian. Aku sering merasa seorang diri. Teman-teman dekatku memiliki mimpi yang berbeda sehingga kami sibuk mengejar mimpi kami masing-masing dan komunikasi diantara kami semakin jarang.

Aku kangen percakapan panjang diantara kami. Aku kangen momen-momen bertemu teman setiap hari. Padahal aku sudah menduga kalau suatu saat kami akan berpisah dan sibuk dengan urusan masing-masing tapi ternyata menjalaninya tidak semudah dugaanku.

Pada momen-momen dimana aku merasa kesepian dan merasa semua teman menjauh, aku kemudian menyadari bahwa aku memiliki teman yang selalu bersamaku: Allah.

Allah ada ketika semuanya menghilang. Membuatku memahami bahwa kesepianku bukanlah musibah, melainkan anugerah. Bagaimana mungkin aku menganggap rasa kesepian tersebut sebagai musibah jika hal tersebut membuatku menyadari tentang nama Allah yang lain, Al-Wali (Protective Friend)? :)

Saat menyadari hal tersebut, tidak lama Allah menggirimkan sekelompok hambaNya kepadaku. Pada Bulan September 2015, aku diundang ke dalam sebuah group WA bernama Sang Pembangun. Group ini dibuat oleh Istiqomah Nur Khasanah (Isti), FIK UI 2010. Group ini berisi Aktivis Dakwah Kampus (ADK) UI 2010.




Isti bilang tujuan dia membuat group WA tersebut adalah agar kami saling mengingatkan/menasehati, berbagi info, saling menjaga , berkolaborasi dalam kebaikan, dan ukhuwahnya tetep berasa meski sudah berjauh-jauhan.

Hal yang melatar belakangi Isti membuat group WA Sang pembangun adalah dia melihat fenomena para ADK yang lupa setelah pasca kampus, terhanyut dengan lingkungan kerja dll yang tidak kondusif dan dia malah menarik diri. Padahal Isti melihat so many things that we can do for our society.

Bila kita berada di lingkungan yang gelap gulita, tak curigakah kita bahwa alasan Allah menempatkan kita disitu adalah sebagai penerangnya? (Isti, 2016)

Isti bilang "Aku soalnya sangat butuh kalian han. Aku merasa aku ini seperti lampu minyak, dan kalian menjadi salah satu bagian dari bahan bakarnya, sumbunya adalah keimanan dan ukhuwah ."

aaah, sumpah aku terharu mendengarnya. :")
Aku benar-benar bersyukur atas inisiatif yang dia lakukan karena sekarang aku tidak lagi merasa kesepian. Aku menikmati diskusi/obrolan tiap hari yang ada di group WA Sang Pembangun.
Di group ini, aku berkenalan dengan orang-orang keren UI 2010 seperti IstiSiti, RidhaRyan, DikaAid, dll.





Selain WA Sang Pembanguan, Isti juga menyadari sulitnya menemukan teman satu visi, berdakwah sesuai passion dan bidang masing-masing. Dia kemudian membuat 3 group lagi: Group WA Private Sector, Sektor Publik & 3rd Sector dengan motto: Tumbuh & masuk surga bersama.
Aku sendiri masuk ke group private Sector yang terdiri dari entrepreneur dan pekerja kantoran.


Yang jelas saat ini aku benar-benar bersyukur atas kebaikan Allah mempertemukanku dengan teman-teman di Group WA Sang Pembangun & private sector.
Terima kasih banyak ya Allah.
Terima kasih banyak Isti! (^0^)/
Mohon doanya ya semoga kami mampu bersyukur dan dapat merawat ukhuwah ini dengan baik :)

Bagi kamu yang tertarik ikutan group luar bisa dunia akhirat ini bisa hubungi Isti di twitternya @istiqomahnk atau via line dengan ID: @istiqomahnk
*syarat dan ketentuan berlaku

“What person can be the best friend?”
Prophet Muhammad: “The one who helps you remember Allah SWT, and reminds you when you forget Him”

Strategi Bertahan Kuliah sampai 5,5 tahun

|
Image courtesy of smokedsalmon at FreeDigitalPhotos.net
edited by me


Ahmad Mujahid (Aid) is back!

Buat yang belum kenal Aid. Aid adalah alumni Matematika UI. Selama kuliah, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum BEM FMIPA UI 2013 & Wakil Ketua BEM UI 2014.

Setelah kemarin menginpirasi dengan cerita cara merayakan ulang tahun. Kali ini Aid akan berbagi strategi bertahan kuliah sampai 5,5 tahun.

Berikut petikan wawancara antara aku dan Aid tentang strategi bertahan kuliah sampai 5,5 tahun:

Hana Bilqisthi: Assalamualaikum Aid. Apakah lulus 5,5 tahun itu sesuatu yang loe rencanakan?
Ahmad Mujahid: Hmmm, bisa dibilang iya Jadi, saat gue maba, gue pernah bikin semacam resolusi gitu. Judulnya 99 capaian selama Kuliah. Salah satunya tertulis... "Lulus pada waktu yang tepat". Jadi, 5,5 tahun gue di Kampus akhirnya, kayak ngerasa ditakdirkan terencana begitu aja  dan semacam "sekarang waktunya gue lulus".

Hana Bilqisthi: Loe buat list 99 capaian pas kuliah? Wow
Ahmad Mujahid: Iyaah, pas Maba gue bikin itu. Mulai dari yg remeh temeh sampe yg kayaknya ga mungkin gue lakuin gitu. Kayak masuk TV misalnya jadi narasumber. Hahaha

Hana Bilqisthi: Keren! Berapa yang berhasil tercapai? Apakah jadi ketua bem fmipa dan wakil ketua bem ui termasuk di dalamnya?
Ahmad Mujahid: Gue lupa angkanya, tapi Lebih banyak yg ga tercapai... Haha...
Termasuk didalamnya. Cuma, gue tulis capaian tertinggi organisasi itu Ketua BEM UI hhehe. Meleset tapinya...


Hana Bilqisthi: Apa saja tantangan yang loe hadapi selama kuliah 5,5 tahun?
Ahmad Mujahid: Hmm, apa yah.
So far, baru berasa banget itu ketika masuk tahun ke 4. Saat temen2 lu udah ada yg lulus 3,5 ada yg udah nyusun skripsi, tapi gue masih asyik dengan berorganisasi di BEM UI]
.
Hana Bilqisthi: Apa yang loe rasakan ketika itu? Bisa lebih spesifik?
Ahmad Mujahid: Yah berasa sepi dan asing haha.
Lo bulak balik Kampus, misal ke kantin nih, udah sedikit yg lu bisa sapa orang orang nya haha, karena udah kebanyakan Maba yg ngisi. Sama tantangan buat mengejar ketertinggalan dari temen temen yg lain, kaitannya perihal pasca kampus.

Hana Bilqisthi: Apa yang loe lakukan untuk mengatasi rasa sepi dan asing tsb?
Ahmad Mujahid: Yg gue lakuin tetep berusaha punya aktivitas dan tetep ngerawat akal sehat,
Kayak ngerintis bisnis, ikutan project bareng temen, bikin inisiatif kayak satu seminggu bareng temen,...

Hana Bilqisthi: Dapet ide dari mana untuk melakukan aktivitas2 untuk mengatasi rasa sepi, asing tsb?
Ahmad Mujahid: BEM UI cukup banyak mengubah cara gue memandang gimana hidup ini harus diisi.
Hana Bilqisthi: Boleh cerita perubahannya apa?
Ahmad Mujahid:  Jadi, kayak teracuni gimana hidup harus bisa berakselerasi untuk bisa lebih cepat ngasih manfaat buat orang lain dan suatu waktu bisa ikut bebenah negeri ini. Entah itu lewat materi atau aktivitas/inisiatif lainnya. (Normatif sih kedengerannya, tapi ini kayak semacam keresahan yg tiba tiba jadi terawat aja)

Hana Bilqisthi: Reaksi ortu loe gimana Id pas tahu loe ngga lulus dalam waktu 4 tahun?
Ahmad Mujahid: Waktu gue mau izin maju BEM UI, gue nyiapin beberapa skenario kemungkinan waktu lulus, mulai dari 4,5 , 5, 5,5 dan 6 tahun ke ibu gue. Rencana tiap semesternya dan aktivitas yg bakal diambil di semester itu apa aja.

Respon ibu gue pas dengernya, "Jadi, lulusnya lebih lama dong yah?, emak sih ga masalah asal kan kamu emang ada manfaatnya buat org lain." Jadi, ortu gue emang orangnya bukan yg penuntut gitu han. Cuma gue ngerasa punya beban moral lah akhirnya pas bilang gitu.

Bentuk tanggungjawab yg gue putusin sendiri, mulai semester 9 gue dah mulai Bayar kuliah, jajan dan kontrakan sendiri sampai semester 11 dan sekarang. Karena menurut gue orang tua gue cukup sampai semester 8 tanggungjawab biayain kuliahnya.
Jadi curhat

Hana Bilqisthi: :") Terus gue terharu bacanya.
Kalau reaksi keluarga besar dan temen2 loe? I mean pertanyaan kapan lulus pasti sering banget ya. Loe jawab apa?
Ahmad Mujahid: Iyah sering banget han, apalagi dari kakak kakak gue kalo di rumah, dan adik adik gue yg nanya "Kapan Kak aid wisudanya, mau foto nanti pas wisuda..."
Kadang disitu gue ngerasa syulit jawabnya.
Gue selalu jawab dengan "InsyaAllah sedikit lagi, doain aja hehe"
Terus gue ceritain kendala tugas akhir gue...

Kalo dari temen temen, khususnya temen2 deker di jurusan ada yg kesel juga kenapa gue harus mutusin maju. Dan beberapa ada yg akhirnya dukung dan konkret bantuin, kalo misalnya gue perlu bantuan soal kuliah atau tugas akhir. Oiah, gue sampai semester 11 itu masih ada beberapa Mata kuliah yg perlu gue ambil. Khususnya mata kuliah kuliah dewa yg gak bisa one take lulus 😂

Hana Bilqisthi: loe pernah menyesali ga keputusan loe untuk maju jadi wakabem sehingga telat lulus?
Ahmad Mujahid: Sama sekali engga.

Hana Bilqisthi: Apa masa-masa terberat saat berjuang lulus?
Ahmad Mujahid: Semester 11 kemarin itu cukup menguras banyak energi dan hati.
Gue harus menyelesaikan tugas akhir yg bergantung sama rampungnya kodingan program (aplikasi) yg gue buat tentang enkripsi audio. Gue juga terikat kontrak kerja dengan salah satu Instansi Pemerintahan (periode hectic kerjaannya di Oktober dan November) Dan gue harus menaklukan Mata kuliah dewa itu.

Ini drama banget sih. Gue pernah sampai kondisi yg, ada satu dari 3 hal diatas itu yg harus gue korbanin. So, konsekuensinya bakal nambah semester atau gue ga bisa zolim sama kerjaan gue.

Gue telepon ibu gue, cerita kondisi kerjaan, skripsi, kuliah... Sampai ga kerasa, tau tau nangis.
Ibu gue bilang : "Yang sabar, namanya juga kerja sama orang, wajar kalau kadang diteken ini itu...", " Soal skripsi dan kuliah, emak ga bisa bantu apa apa, ga ngerti juga, paling ngedoain aja dari rumah supaya lancar dan bisa selesai. InsyaAllah aid bisa lulus kok"
Duh

Hana Bilqisthi: (´._.`)\('́⌣'̀ ) Alhamdulillah nya berhasil loe lalui ya. Btw, jadinya ketiga2 kehandle kah?
Ahmad Mujahid: Yaah, Alhamdulillah 33nya tuntas semua kehandle


Hana Bilqisthi: Id, kalau diambil kesimpulan jadi strategi loe bertahan lulus 5,5 tahun adalah
1. Resolusi lulus di waktu yang tepat
2. Selain kuliah dan  skripsi, isi kegiatan bermanfaat
3. Memberikan penjelasan beberapa opsi rencana studi (rencana lulus dan kegiatan yang akan di ambil) ke ortu
4. Tetap menjawab pertanyaan kapan  lulus (meski sulit) dengan meminta doa dan menceritakan kendala yang dihadapi
5. Tidak menyesali keputusan yang telah diambil
6. Bekerja agar tidak membebani ortu dengan biaya kuliah, jajan, dan kontrakan
7. Kalau ada masalah, cerita ke orang terdekat dan berusaha mengatasinya ?

Ahmad Mujahid: Yoi. Insya allah begitu Han.

Hana Bilqisthi: Makasih banyak sharingnya Aid!
Ahmad Mujahid: Yo, sama-sama Hana. Semoga bermanfaat yah.

P.S:
Ide tulisan ini muncul Setelah aku membagikan link artikel tips lulus S1 dalam 3,5 tahun, Aid berkomentar "Tulisan tandingan : Strategi bertahan Kuliah sampai 5,5 tahun."
Saat Aid melontarkan komentar tersebut aku tahu Aid bercanda, tapi kurasa itu ide yang bagus dan layak untuk ditulis.  Jadi, aku pun mengajukan ide untuk membuat tulisan tersebut dalam format wawancara dan Alhamdulillah Aid menyetujuinya! :D
Hasilnya wawancaranya sudah kalian baca di atas. :)

Baca juga respon Aid tentang tulisan ini di Strategi Bertahan Kuliah Sampai 5,5 Tahun (?)

Tips Lulus Kuliah S1 3,5 tahun

|
Beberapa waktu lalu aku menerima pesan line dari seorang teman, dia bertanya bagaimana caraku lulus 3,5 tahun. Aku saat itu menjawab "atas izin Allah" dan mengirim sticker Line senyum.

Baca juga Lulus 3.5 tahun

Pertanyaan temanku tersebut mengingatkanku bahwa waktu jaman mahasiswa baru, aku juga penasaran tentang bagaimana para senior berhasil lulus 3,5 tahun.
Postingan kali ini dikhususkan untuk menjawab pertanyaan temanku dan siapapun yang penasaran cara lulus 3,5 tahun.

Semoga tips dariku ini bisa membantu ya :)



1. Bermimpi untuk lulus 3,5 tahun.

Aku setuju dengan ucapan Walt Disney, if you can dream it, you can make it.
Jadi, miliki mimpi dan niatkan untuk lulus 3,5 tahun.

Aku sendiri meniatkan hal tersebut semenjak masuk kuliah. Bahkan menuliskan keinginan tersebut di bagian about me profil facebook. (cita-cita: lulus 3,5 tahun)
Bagi yang memiliki keinginan lulus 3,5 tahun nya baru muncul dekat-dekat semester tujuh, tenang saja kesempatan kalian untuk lulus 3,5 tahun tidak tertutup.
Beberapa temanku baru memiliki keinginan lulus 3,5 tahun di semester 6 dan berhasil lulus di semester 7.

"Dream, Dream Dream, 
Dreams transform into thoughts. 
And thoughts result in action "
-Abdul Kalam

Idealnya lagi, meniatkan lulus 3,5 tahun ini untuk Allah. Aku mengamini jargon MAN Insan Cendekia: Belajar adalah ibadah dan berprestasi adalah dakwah.
Kalau pun merasa niatnya tidak lurus, berdoa sama Allah untuk minta diluruskan, jangan berhenti dan menyerah dari keinginan lulus 3,5 tahunnya.

2. Buat Rencana Studi

Buat rencana studi yang mendukung rencanamu untuk lulus 3,5 tahun.

Sebelum membuat rencana studi, penting untuk mencari tahu apa saja mata kuliah wajib & prasyarat tiap semester, mata kuliah pilihan, syarat-syarat kelulusan (misal skor toeic harus di atas 450, harus mengambil magang, dll.). Biasanya hal-hal seperti ini tercantum di silabus. Namun jika tidak ada silabus, bisa tanya senior, dosen atau cek SIAKNG.

Rencana studi mencakup rencana mata kuliah wajib dan pilihan apa saja yang hendak diambil di tiap semester mulai dari semester 1-7, kewajiban-kewajiban lain (magang/KKN, dsb), rencana organisasi, kepanitiaan, danperlombaan yang hendak diikuti

Bisa unduh contoh rencana studi disini

3. Mendapatkan Indeks Prestasi (IP) yang sesuai.

Untuk mengambil sejumlah SKS yang kita inginkan, pastikan IP yang kita miliki memenuhi syarat dari jurusan/fakultas.
Belajar yang rajin dan efektif  ya:)

Misal di semester 3 ingin mengambil 22 sks, sementara syarat dari jurusan/fakultas adalah yang berhak mengambil lebih dari 20 sks adalah mahasiswa dengan IP di atas 3. Maka untuk dapat mengambil 22 sks di semester 3, pastikan di semester 2 kamu berhasil mendapat IP di atas 3 ya.

Untuk lulus 3,5 tahun, IP tidak harus 4 kok, kecuali syarat dari fakultas/jurusan kamu menyatakan hal tersebut.

4. Evaluasi

Di akhir semester, penting untuk mengevaluasi hal-hal yang telah kita lakukan agar kita tahu strategi apa yang berhasil dan perlu dipertahankan, strategi apa yang sebaiknya diperbaiki.

5. Fleksibel (Adaptif) dan bersiap memiliki plan B, C, D, dst

Manusia cuma bisa berencana dan Tuhan yang menentukan. Meski sudah membuat rencana studi, sering kali kenyataan tidak sesuai rencana dan keinginan kita. Mata kuliah pilihan yang ternyata tidak dibuka, IP tidak sesuai rencana, dan masalah lainnya. Jangan sampai kegagalan dan hal-hal yang terjadi di luar rencana melemahkan kita. Jika plan A gagal, buat plan B. Jika plan B gagal, buat plan C, dst.

"Sometimes, things may not go your way, 
but the effort should be there every single night." 
Michael Jordan

Dan jangan lupa bersyukur, syukuri kesuksesan dan kegagalan yang telah kamu raih :)

5. Mohon restu orang tua dan pembimbing akademik

Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, makanya penting banget untuk meminta restu dari Orang tua dan pembimbing akademik (wali/orang tua kita di universitas).

6. Bertanya kepada Senior yang sudah dan berencana lulus 3,5 tahun

Kenalanlah dengan senior dan cari tahu apakah mereka memiliki keinginan dan berencana lulus 3,5 tahun. Jika iya, kamu bisa tanya-tanya sama mereka, apa yang membuat mereka sukses. Hal-hal apa saja yang telah mereka lakukan, penyesalan dan kesalahan apa yang mereka lakukan untuk mencapai mimpi mereka lulus 3,5 tahun.

7. Mencari teman yang memiliki keinginan lulus 3,5 tahun

Memiliki teman dengan tujuan dan mimpi yang sama itu penting. Kalian bisa sama-sama saling memotivasi & bertukar informasi. Berjuang bersama-sama juga akan terasa lebih menyenangkan.


8. Mendoakan teman-teman yang ingin lulus 3,5 tahun

Jangan lupa untuk mendoakan teman-teman yang ingin lulus 3,5 tahun agar berhasil mencapai cita-cita mereka. Kalau bisa, sebutkan nama mereka satu persatu di setiap doa sehabis shalat. Salah satu kebiasaan sahabat-sahabat Rasulullah saat menginginkan sesuatu adalah mendoakan sahabat mereka yang memiliki keinginan yang sama. Bukankah jika mendoakan kebaikan bagi sesama, niscaya malaikat akan berkata berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa? Jangan lewatkan kesempatan emas ini. :)

9. Datang ke wisuda senior yang lulus 3,5 tahun

Datanglah ke wisuda semester ganjil dan lihat muka-muka senior yang lulus 3,5 tahun. Tidakkah muka-muka mereka bahagia? Tidakah kau ingin seperti mereka?

Baca juga The answer of I Wonder. ..

 Jika sedang demotivasi, ingat muka-muka senior ini dan bayangkan  jika kamu berhasil mencapai posisi mereka. Betapa menyenangkannya! :D

 (Ok, sebenarnya sebagian besar muka-muka yang di wisuda adalah muka-muka bahagia, tapi karena niatnya lulus 3,5 tahun jadi fokus sama senior yang lulus 3,5 tahun saja ya. Hehehe. Peace ^_^v)

Selamat mencoba!
Semoga berhasil lulus 3,5 tahun! (^0^)/

Btw, kalaupun ternyata tidak berhasil lulus 3,5 tahun, jangan putus asa.
 Percayalah ketetapan Allah yang terbaik dan berdoalah " Dear Allah, if I lose hope today, please remind me that Your plans are better than my dreams. Ameen."
Semangat!

Barbie dan Standar Kecantikan

|
Ketika membaca majalah TIME edisi 8 Februari 2016, aku senang sekali dengan cover storynya.
Body-pos Barbie covers TIME Magazine  
Photography Kenji Aoki
Cover storynya Barbie's Got New Body  menceritakan perubahan yang telah dilakukan Barbie! atau #BarbieEvolution
Sekarang Barbie tersedia dalam 3 jenis bentuk tubuh (Tall, petite, curvy) dan 7 varian warna kulit.

Aku senang dengan perubahan yang dilakukan Barbie ini soalnya waktu kecil aku pernah jadi "korban" barbie. Aku ngga mau makan karena ingin punya bentuk tubuh kayak barbie. Hahahha

Baca juga Barbie and me

Aku sempat berniat tidak akan membelikan anak perempuanku Barbie setelah membaca penelitian Dittmar, Halliwell, & Ive (2006), bahwa anak perempuan berusia 6-8 tahun cenderung tidak puas dengan body image yang mereka miliki setelah diperlihatkan boneka Barbie.

Baca juga Menjadi Lebih Cantik Setiap Harinya From Ugly Duck to Beautiful Swan

Mengetahui Barbie telah mengubah bentuk tubuhnya membuatku berubah pikiran, mungkin aku akan membelikan anak perempuanku Barbie dan akan kukatakan padanya "Apapun bentuk tubuhmu, terimalah karena itu pemberian dari Allah yang Maha Indah dan Mencintai Keindahan. Bersyukurlah dengan merawatnya baik-baik. Beauty comes in all shapes, sizes, colors".

:D

Eh, Apa aku beliin boneka mirai aja ya? 
ada versi hibabersnya
Biar belajar nutup aurat
Hmmm...



Hahaha udahlah ya mikirnya ntar aja kalau udah punya anak


Daftar Pustaka

Dittmar, H., Halliwell, E., & Ive, S. (2006). Does Barbie make girls want to be thin? The effect of experimental exposure to images of dolls on the body image of 5​-​ to 8​-​year​-​old girls.  Developmental Psychology, 42(2), 283-292. doi: 10.1037/0012-1649.42.2.283.
Jurnal penelitiannya bisa diunduh disini

Baca ini ketika kamu merasa dirimu tidak berguna

|
Image Courtesy of Foundry at pixabay.com


Hi Sweetheart,
jika kamu merasa dirimu tidak dibutuhkan
merasa dirimu tidak berguna
ingatlah siapa penciptamu...
Allah
Penulis naskah kehidupan terbaik.

Jika keberadaanmu tidak dibutuhkan,
tidak berguna,

Mudah saja bagiNya untuk tidak menciptakanmu dari awal
Mudah saja untuk melenyapkanmu
mengambil nyawamu saat ini juga

Tapi bukan itu yang terjadi
Saat ini kau masih hidup
kau sudah dilahirkan

Allah punya tujuan untuk penciptaanmu.

Jangan biarkan perasaan putus asa mengusaimu
membuat dirimu tenggelam dalam pikiran-pikiran buruk
dan kehilangan keinginan untuk hidup

Bergeraklah untuk mencoba mencari tahu peranmu di dunia ini
dan berdoalah
agar Allah memberimu petunjuk



Bismillahirrahmanirrahim
Maka apakah kamu mengira bahwa 
Kami menciptakan kamu
secara main-main (saja) dan
kamu tidak dikembalikan kepada Kami?
Maka Mahatinggi Allah,
Raja yang sebenarnya,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Tuhan yang memiliki Arsy yang mulia.
Dan siapa yang menyembah tuhan 
yang selain Allah,
padahal tidak ada satu buktipun baginya tentang itu
maka perhitungannya hanya pada Tuhannya.
Sungguh orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.
Dan katakanlah "Ya, Tuhanku,
berilah ampunan dan rahmat,
Engkaulah pemberi rahmat terbaik."
(Q.S. Al-Mu'minun 115-118)

Cerita dari Dika tentang University of Manchester Islamic Society

|
Salah satu temanku, Andika Yudha Utomo (Dika) sedang menempuh studi magister di University of Manchester.
Dia sering cerita tentang pengalamannya disana melalui group WA Sang Pembangun.
Aku paling suka kalau Dika sedang cerita tentang University of Manchester Islamic Society (Isoc) (*’∀’人)
University of Manchester Isoc itu rohis atau lembaga dakwah kampusnya Universitas Manchester.


Misalnya ketika Dika cerita tentang acara welcoming dinner University of Manchester Isoc pada 2015 lalu. (^0^)/

Berikut foto-fotonya:









Apa pendapat kalian dengan foto-foto di atas? 
Kaget? Shock?
Well, tenang saja, kalian ngga sendirian.
Itu juga yang dialami Dika. 
Dika sempat menyangka dia salah masuk ruangan dan acara.
Sampai kemudian dia melihat meja registrasi dan meja tempat duduk perempuan dan lelaki dipisah





Tempat duduk lelaki dan perempuan dipisah

Ini beneran acara welcoming dinner islamic society!
Acaranya dimulai dengan pembacaan hadist!
Setting tempatnya dibuat mirip gala dinner, ada panggung meriah yang diisi hiburan beat box dan stand up comedy.



Pengisi stand up comedy,
melawaknya sering menyebut masya allah,
jazakallah, dll.






Mengapa acaranya dibuat seperti itu?
Ternyata Isoc ini tahu/kenal karakter mahasiswa Manchester yang jadi target dakwahnya.
Identitas budaya dan mahasiwa Manchester identik dengan pesta dan night life sehingga acara pun dikemas mirip tapi tetap syari.

Selesai acara, Dika sempat ditanya panitia tentang bagaimana kesannya mengenai acara tersebut.

Dika menjawab acaranya keren dan tidak menyangka ada acara rohis seperti itu.
(Hana juga tidak menyangka)
Terus panitianya balik bertanya "'but you didn't see haraam things, right? We planned it very carefully in months'


Wow

Masya allah salut sama panitia dan pengurus Islamic Society-nya!
:D
Kagum sama University of Manchester Islamic Society yang bisa mengajak orang dalam kebaikan dengan cara halus dan dekat dengan hal yang mereka alami sehari-hari di kota tsb. 😁
Semoga Allah selalu melindungi dan menguatkan langkah-langkah mereka dalam mengajak orang dalam kebaikan.

Makasih juga Dika sharingnya!
Semoga sukses studinya! :D

Btw, kalau mau tahu cerita Dika lainnya bisa kunjungi blognya di andikayudha.net :D

Surat Cinta dari Senior : Salam Cinta dan Hangat untuk Adik

|
<img scr='surat cinta.jpg'  alt='surat cinta'  title=’surat cinta’/>
Image courtesy of Jan13 at pixabay.com

Salam cinta dan hangat untuk adik-adikku yang shalihah…
Assalamu’alaikum wr.wb.

Perkenankan aku menyatakan cinta padamu karena Allah. Cinta yang membuat kita terhimpun dalam agama-Nya meski tak sedarah. Surat ini aku tuliskan di tengah kekhawatiranku akan dunia dan kelalaian kita. Setidaknya, aku ingin membagi betikan semangat agar rasa syukur dan penghambaan kita tak pernah pudar.

Sudah berapa lama kah kita bertemu? Mungkin belum lama, baru dua tahun kurang lebih. Allah telah mengamanahkan aku adik-adik yang akan menjadi tanggunganku di akhirat kelak. Ya, tanggungan di akhirat kelak yang bisa jadi menjadi pemberat amal atau justru pemberat dosa. Tampaknya sederhana, tapi benar adanya aku memaknai pertemuan kita yang hanya satu pekan sekali sedalam itu. Sebab hakikat hidup ini adalah tentang beribadah kepada-Nya, salah satunya melanjutkan risalah dakwah Rasul… menyeru kepada al haq.

Di awal pertemuan kita, aku yakin bahwa adik-adikku bertanya dalam hatinya, “untuk apa kita melingkar ya?” Lantas aku menjawab meski kau tak tanya, “untuk mempelajari Islam sehingga kita bisa memahaminya lebih dalam”. Tahukah kau? Sesungguhnya jawaban itu hanyalah pembukaan. Sebab di balik itu, ada banyak alasan mengapa kita bertemu setiap pekan dan mengingat-Nya dengan berbagai sarana materi dan kegiatan. Tapi aku tak akan menjawabnya hingga kau menemukan sendiri dengan hatimu, bukan sekedar dengan panca inderamu.

Setiap proses menuju suatu pencapaian pastilah tak selalu mudah. Kadang kau diuji dengan rasa bosan, rasa malas, dan rasa ragu. Begitu pula dengan proses tarbiyah (pembinaan) yang kita jalani, tak selalu indah rasanya, bukan? Namun tanpa kita sadari, kita menjadi lebih mengenal dan mencintai-Nya.

Setiap pertemuan pastilah ada perpisahan. Itu sunnatullahnya… Dua tahun lamanya kita berinteraksi tentu ada evaluasi bersama. Ada pencapaian yang membahagiakan, di samping itu pula ada kekurangan. Setelah kak evaluasi dan menimbang cukup lama, akhirnya kak memutuskan untuk mendinamisasi kalian. Pemindahan kelompok menjadi pilihan bukan karena ketidaksanggupan kak untuk melanjutkan, melainkan karena kak sangat ingin adik-adik berkembang lebih dari sebelumnya. Di mana pun adik-adik akhirnya ditempatkan… semoga bisa berlapang dada menerima dan mencoba membuka diri terhadap hal-hal baru.

Hana yang kak sayangi…
Ada banyak hal yang membuat kak tersenyum saat ingat hana. Di antara teman-teman yang lain, mungkin hana yang paling terbuka dengan kak sehingga kak tau bahwa ada banyak pencapaian baik yang hana lakukan. Buat kak, setiap pencapaian itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa didefinisikan. Semoga hana tak bosan menjadi sosok yang menyemangati teman-teman lainnya nanti.

Salah satu pencapaian baik yang hana lakukan adalah komitmen berhijab dengan lebih baik. Alhamdulillah Allah tuntun hana untuk mulai menutup aurat lebih rapi, tentu hal itu tak didapat semua orang. Semoga kita sama-sama bisa menjaga nikmat menutup aurat ini. Di samping itu, mulai biasakan pakai celana panjang ya shalihah :) Biar lebih terjaga dan rapi. Pilih saja bahan yang bisa menyerap keringat sehingga nyaman digunakan sepanjang hari.

Komitmen hana untuk mulai menargetkan amalan sunnah juga tentu bukan perkara mudah. Pembiasaannya butuh perjuangan. Teruskan, tingkatkan, dan dijaga kesinambungannya. Sedikit-sedikit gak apa, yang penting konsisten :)

Terakhir… kak mohon maaf, tentu ada banyak kesalahan yang kak lakukan baik sengaja maupun tidak sengaja. Kalau masih ada janji atau hutang yang belum tertunaikan, mohon sampaikan saja ya,hana. Selama kita memilih berada di jalan Allah, insyAllah akan ada pertemuan lainnya yang lebih membahagiakan. Semoga.

Wassalam


Surat  cinta dari seorang senior perempuan yang juga aku sayangi :')

Inspirasi dari Aid: Tentang Cara Merayakan Ulang Tahun

|
Tiap awal bulan April, aku mempunyai kebiasaan membuat Facebook note berjudul April Wish List. Note tersebut berisi barang-barang yang aku inginkan sebagai kado ulang tahunku sehingga teman-teman dekatku tidak kebingungan mengenai apa yang kuinginkan dan aku juga diuntungkan mendapat hadiah sesuai keinginanku :D
Yeay!

Alhamdulillah :)

Tapi entahlah, aku merasa sepertinya tahun ini aku tidak mau lagi membuat April Wish List.
Aku ingin membuat sesuatu yang berbeda.
Di tengah kebingunanku tersebut, temanku Ahmad Mujahid (Aid, Wakil Ketua BEM UI 2014) mengirim pesan di Group WA Sang Pembangun :


Nama saya Ahmad Mujahid, lahir dan tumbuh besar dari keluarga sederhana. Sejak kecil sampai dengan hari ini, saya belum pernah sama sekali merayakan hari ulang tahun saya. Yang terkadang dahulu semasa SD malah sering mendapat undangan ulang tahun dari teman yang lain. Yah, terkadang iri melihat hal seperti itu.

Tahun ini saya merasa perlu untuk merayakannya. Mengapa? Karena saya ingin merasakan apa yang orang lain rasakan ketika hari lahirnya dirayakan banyak orang. Tetapi, saya ingin merayakannya dengan cara yang berbeda.

Karena ini adalah pengalaman pertama saya merayakan ulang tahun, saya ingin merayakannya dengan seorang adik bernama Pasha. Pasha bukanlah adik kandung saya. Kami terhubung karena kami bersekolah di tempat yang sama di SMA Negeri 13 Jakarta Utara.

Nah!, dalam momen ulang tahun saya, saya mengajak teman-teman semua untuk ikut membantu Pasha dengan merayakan ulang tahun saya, dengan berdonasi melalui link kitabisa.com/ultahaid

Terima Kasih

Ahmad Mujahid. 





Setelah membaca pesan WA di atas, aku segera mengklik link kitabisa.com/ultahaid



Setelah membaca deskripsinya,  ternyata Aid ingin menggunakan momen ulang tahunnya untuk berbagi kebahagiaan dengan yang lain, dan dia melakukannya dengan cara menggalang dana untuk membantu adik kelasnya, Pasha menjalankan kegiatan Studi Wisata Islam di Sekolahnya.

Keren :D

Aku tahu kalau dengan berbagi dapat membuat bahagia, namun tidak terlintas di benakku untuk membuat yang seperti ini untuk ultah. 

Salut sama Aid yang kepikiran merayakan ulang tahun dengan mengajak orang lain berbuat kebaikan :D


Membuatku berpikir apa ultahku tahun ini sebaiknya aku melakukan hal yang serupa seperti Aid ya? :D


Btw, kalau kalian mau ikutan membantu Aid, boleh banget!

Jika cara Aid berhasil, mungkin kita bisa menduplikasi caranya untuk merayakan ulang tahun. (^0^)/


Aid sendiri menargetkan total donasi sebesar Rp2.000.000 melalui kitabisa.com/ultahaid, tapi jika mau menyumbang lebih banyak diperbolehkan :D
Hehehe 
Mau nyumbang dengan opsi minimum sumbangan yaitu Rp 20ribu juga boleh :D 
Kalau lagi ngga punya uang, jangan berkecil hati, masih ada cara lain untuk membantu :D
Bisa dengan sebar info tentang proyek ini dan  link https://kitabisa.com/ultahaid di social media kamu seperti whatsapp, Line, Google+, Facebook, twitter dan lain-lain. :)
Percayalah selalu ada cara untuk berbuat baik atau ikut serta dalam kebaikan :)
 
Yuk segera meluncur ke kitabisa.com/ultahaid , penggalangan dananya tinggal 5 hari lagi.

(^0^)/

Note: jika ada pertanyaan, Aid dapat dihubungi di email ahmad.mujahid@sci.ui.ac.id atau WA di 085711144808

Post Signature

Post Signature