Top Social

Haruskah Aku Menyerah?

|
Adegan paling berkesan bagiku dalam drama Korea Descendant of The Sun (DOTS) ada di episode 2 saat dokter Kang Mo Yeon gagal untuk ke-4 kalinya menjadi professor dan menempati posisi senior di RS tempat dia bekerja. 



Padahal para dokter senior bilang kali ini adalah giliran dia yang akan lolos. Namun, saat pengumuman alih-alih namanya yang terpampang, yang mendapat gelar dan jabatan tersebut adalah dokter Kim yang tidak lebih kompeten dibanding dirinya. Ternyata dokter Kim mendapat jabatan tersebut karena koneksi.

Kang Mo Yeon marah pada dokter senior yang membimbingnya dan bertanya atas alasan apa lagi dia gagal kali ini. Dulu dia tidak lulus karena dianggap masih terlalu muda, sekarang alasan apa lagi. Dokter yang membimbingnya malah balik memarahi Kang Mo Yeon dan berkata kalau dia memang benar-benar menginginkan gelar dan jabatan tersebut, seharusnya dia tidak menyerah dan tetap berjuang untuk meraihnya.

Tiba-tiba dr. Kim datang ke ruangan tersebut dan langsung menyuruh dr. Kang untuk menggantikannya menghadiri wawancara di TV karena dia hendak berpesta merayakan promosi gelar dan jabatan yang baru diraihnya sehingga kemungkinan akan mengalami hang over dan akan bangun siang.

Tidak terima diperintah seperti itu oleh dr. Kim, dr. Kang marah dan menjambak rambuknya. dr. Kim kemudian membalas menjambak dr. Kang. Melihat hal tersebut, staf rumah sakit berusaha merelai pertengkaran mereka.

Setelah itu, dr. Kang pun pergi menyendiri di salah satu lorong rumah sakit untuk menghapalkan materi yang akan dibawakan di acara TV. dr. Kang menghapalkan materi tersebut sambil menangis, merasa lelah dengan semua yang terjadi.



Pernah mengalami hal serupa dengan dr. Kang? Kau menginginkan sesuatu dengan amat sangat dan kau memiliki kualifikasi yang layak untuk memeroleh hal tersebut? Namun ternyata kau tidak mendapatkannya.

Kau bertanya-tanya apakah ini pertanda untuk berhenti dan menyerah?
Atau justru ini adalah pertanda agar berjuang dan berdoa lebih keras?

Kau bertanya pada Allah, ada hikmah apa dari kejadian ini?
Meski kau tahu jawaban Allah atas doa ada 3: Ya, Ya tapi nanti, Ya tapi lebih baik.
Namun, ketika mengalami kegagalan untuk kesekian kalinya, kau kembali bertanya-tanya ini termasuk ya nanti atau ya tapi lebih baik?

Saranku: Jika bingung, shalatlah istikharah meminta petunjuk dari Allah.
Jangan berhenti berprasangka baik dan memohon bantuan Allah.
Saat-saat penantian jawaban tersebut mungkin sulit tapi ingatlah Allah tahu yang terbaik untukmu dan tahu kapan waktu yang tepat bagimu untuk mendapatkan apa yang kau inginkan.

Kau tahu  mungkin ada hikmah dibalik penundaan tercapainya keinginan dan mimpimu.

Kau tahu apa yang terjadi pada Kang Mo Yeon?
Setelah menggantikan dr. Kim dalam acara TV, dia mendapat tawaran kontrak acara TV. Dia menjadi dokter artis dan terkenal. Poster wajah dirinya ada dimana-mana :D



Dan di akhir episode, akhirnya dr. Kang berhasil menjadi professor dan menempati jabatan senior :)
Yeah!! Alhamdulillah :D

Mungkin jalan meraih mimpimu berputar dulu, tidak langsung lurus atau melalui jalan yang kau ketahui tapi percayalah rencana Allah jauh lebih baik :D


Btw, aku menemukan tulisan berjudul Putaran Ketujuh oleh Hilmi Sulaiman Rathomi yang mungkin akan membuatmu merenung kembali dan menginspirasimu :)

Putaran Ketujuh

Dua minggu yang lalu anak saya yang kedua sempat kurang sehat. Napasnya cepat dan berbunyi khas anak yang punya bakat asma. “Kambuh nih”, pikir saya. Biasanya kami biarkan karena gejala macam ini sering sembuh sendiri.

Menjelang hari ketiga, kondisinya memburuk. Napasnya makin cepet, bunyi napasnya makin kenceng, dan nggak mau makan/minum. Saya dan istri punya pengalaman menangani anak meninggal karena asma di Rumah Sakit. Jadi karena kuatir makin kenapa2, pagi2 sebelum mulai kerja kami beli alat nebulizer. Harganya lumayan.

Waktu sampai di rumah setelah beli nebu, si adek lagi tidur. Yang nggak terduga, waktu saya periksa, bunyi wheezingnya sudah hilang sama sekali, dan napasnya juga udah normal!
Saya antara senang dan sedih. Senang karena si adek udah sehat. Sedih karena udah terlanjur beli nebulizer, hahaha. Sampai sekarang si nebulizer ini belum kepakai sama sekali. 

Waktu saya ceritakan kejadian itu ke mertua pas main ke bekasi, sambil ketawa mertua saya bilang,”Nah itu, berarti sa'i putaran yang ketujuhnya adalah sampai beli nebu. Usaha maksimalnya adalah sampai beli alat nebu, tapi sembuhnya bukan karena itu.”

Tanpa kita sadari, tidak sedikit kejadian di hidup kita yang merefleksikan peristiwa sa'i yang dilakukan oleh ibunda Siti Hajar ketika mencari air untuk anaknya Ismail.
Beliau usaha mati-matian, lari bolak-balik bukit Shofa-Marwah tapi nggak dapet2 air yang dicari. Sampai akhirnya di putaran ketujuh, barulah air itu muncul. Dan ketemunya bukan di jalur Shofa-Marwah rute beliau lari, tapi di dekat kakinya Ismail, yang sekarang jadi sumur zam-zam.

Hasil tidak pernah mengkhianati proses. Ketika kita sudah sa'i 7 putaran, sudah berusaha maksimal untuk mencapai sesuatu, pasti hasil yang sesuai akan Allah berikan. Tapi, darimana sumber rejekinya, tentu terserah Allah. Ada sales yang mati2an mendekati calon pembeli A, ternyata justru yang akhirnya closing adalah pembeli B. Ada orang yang banting tulang merintis usaha bengkel mobil, pelanggannya nggak nambah2, tapi tetap dijalani terus dari pagi sampai sore... dan bisa sukses justru dari bisnis ayam bakar yang modalnya dikasih sama salah satu customer bengkel mobil. Yang seperti ini kasusnya nggak sedikit.

Trus bagaimana kalau kita sudah belajar mati2an, tapi nilai ujian tetep jelek? Ngelamar kerjaan sana-sini, tapi masih belum ada yang mau nerima? Udah kerja abis2an, tapi rejeki tetap seret? Udah banting tulang, tapi hasil nggak sesuai harapan?

Sederhana saja, mungkin kita baru sa'i sampai di putaran keenam. Tinggal 1 putaran lagi, air zamzamnya akan muncul dari arah yang tidak diduga-duga. Apa tandanya kita udah di putaran ketujuh? Cuma Allah yang tau, dan sengaja dirahasiakan.

Ayo terus berlari, sampai putaran ketujuh!


Jika kau memilih untuk tidak menyerah, kuharap Allah memberimu kekuatan untuk dapat memulai kembali perjuanganmu dalam meraih mimpi! Semangat! :D

Diunduh dari FB Motivation for smart people

Pengalaman Belanja Jam Tangan di VIP Plaza

|
Adikku Huang menginginkan jam tangan untuk hadiah ulang tahunnya. Berhubung tidak sempat (males) pergi ke luar, aku memutuskan belanja online.

Aku mencari jam tangan di berbagai e-commerce.
Ada yang model nya aku suka, tapi harganya terlalu mahal/melebihi budget (aku pasang budget Rp 250rb untuk kado Huang).

Ada yang harganya cocok, tapi ternyata di e-commerce tsb tidak ada garansi/non returnable.
Berharap sih pas beli ngga ada masalah ngga perlu dikembalikan, tapi kalau ada apa-apa kan khawatir juga.

Aku pun menceritakan masalahku kepada Retno. Dia menyarankanku untuk membeli di VIP Plaza (www.vipplaza.co.id). Aku terkejut mendengar saran Retno karena belum pernah mendengar mengenai VIP Plaza.

Pas liat tampilan homepagenya, aku merasa tampilannya mirip Zalora

Setelah melihat-lihat aku memutuskan memilih CASIO MW-240-3B seharga Rp 243.400, sebelumnya harganya Rp 586.000 (didiskon 60%) :D
http://www.vipplaza.co.id/casio-mw-240-3b.html


Retno, menyarankanku membeli di atas pukul 10.00 WIB karena biasanya VIP Plaza mengeluarkan kode voucher di webnya pada jam segitu. Aku menanti dan ternyata benar! Jam 10 pagi VIP Plaza mengeluarkan kode voucher Spirit of Ramadan 50K untuk pembelian di bawah 300rb sehingga aku dapat membeli CASIO MW-240-3B Rp 192.800,00 (termasuk ongkir) :D
Yeah Alhamdulillah :D

Merasa senang dengan diskon yang diberikan, aku bergegas ke facebook untuk mencari fanpage VIP Plaza. Salah satu kebiasaanku setelah menyukai sesuatu, aku akan mencari Facebook Fanpagenya dan memberi like.
Betapa terkejutnya aku ketika mendapati di Facebook Fanpagenya VIP Plaza terdapat kode voucher potongan Rp60.000,- untuk pembelian minimum Rp199.000  :D

https://web.facebook.com/vipplaza/?fref=ts&_rdr




OMG!!! Sekarang aku bisa membeli Casio seharga Rp 182.800,00 (termasuk ongkir). Alhamdulillah :D

Aku memesan tanggal 6 Juni dan barangnya sampai tanggal 15 Juni :D


Beneran bagus :D Adikku Huang menyukainya :D 
Umiku sampai bertanya beli dimana dan minta dibelikan juga :D
Alhamdulillah :D
Aih senangnya bisa menemukan online store yang trusted untuk beli jam tangan :D
Btw, kalau tertarik beli jam tangan juga mungkin bisa beli saat Jakarta Great Online Sale! 
Ada diskon sampai dengan 95% dari tanggal 20-26 Juni 2016 :D



Jeng Jeng Moment

|

Tenang ada gojek

Aku bersyukur dengan kehadiran Go-jek, serasa memiliki ojek pribadi. Kalau hendak pergi ke suatu tempat yang jarang aku datangi, sering kali aku menggunakan fasilitas gojek.

Bahkan menurut temanku, Siti, semenjak ada gojek, alamat bertambah.
Kalau ada yang bertanya alamat di group WA, sekarang percakapan sering menjadi seperti ini:
X: Ada yang tahu arah Sudirman?
Y: Gojek Bro

Z: Ada yang tahu gedung XXX?
Y: Gojek Bro

Dapat dibilang aku merasa dapat mengandalkan gojek untuk berpergian. Suatu hari saat aku pulang dari kosanku di Tanah Abang, ke rumah Karawang, adikku Huang tidak bisa pergi menjemputku dari tempat pemberhentian bus.
Aku menjawab tidak apa-apa, dan merasa tenang karena ingat ada Gojek. Aku akan pulang menggunakan Go jek saja.
Saat membuka aplikasi Go-Jek, aku baru menyadari sesuatu: Jeng Jeng! Σ(゜ロ゜;)
Go jek kan belum ada di Karawang!!


Mati lampu di kantor

Beberapa waktu lalu, pada sore hari, listrik di kantorku padam (mati lampu). Sudah setengah jam berlalu dan listrik masih belum menyala. Salah seorang temanku yang belum sempat shalat asar, tapi tidak berani pergi ke toilet untuk pergi wudhu mengingat toilet kondisinya sangat gelap.
Aku mengajaknya shalat di kosanku yang letaknya tidak jauh dari kantor.
Dia menyetujuinya dan kami pun pergi ke kosanku.
Teman: "Han, di kosan loe ada kipas kan ya? Gerah nih"
Aku   : "Ya ada tenang aja, nanti gue nyalain"

Setibanya di kosan, aku segera menyalakan kipas angin, tapi anehnya kipas angin tidak juga menyala.
Aku mengecek stop kontak,colokan listrik, dan lampu, tapi semuanya dalam kondisi mati.
Saat itulah aku menyadari: Kosanku kan masih satu area sama kantor!! Jeng Jeng! Σ(゜ロ゜;)
Yah.. jadi sama-sama mati lampu!

Marriage, not Dating Review

|



Judul: 연애 말고 결혼 / Marriage, Not Dating/ Marriage Without Love / Marriage Without Dating
Genre: Romance, Comedy, Family
Jumlah Episode: 16
Broadcast network: tvN
Production Company: IOK Media
Sutradara: Song Hyun Wook, Lee Jong Jae (이종재)
Penulis Naskah: Joo Hwa Mi (주화미)


Pemain

Han Groo sebagai Joo Jang Mi (29)
Yun Woo Jin sebagai Gong Ki Tae (33)
Huh Jung Min sebagai Lee Hoon Dong (33)
Jung Jin Woon sebagai Han Yeo Reum (28)
Han Sun Hwa sebagai Kang Se Ah (33)
Yoon So Hee sebagai Na Hyun Hee (24)



Joo-Jang Mi mengajak pacarnya, Lee Hon Dong menikah. Namun Lee Hon Dong yang merasa belum siap menikah, menolak lamaran Jang Mi dengan cara menghindarinya. Jang Mi yang tidak mengerti bahwa Hon Dong menolak dan memutuskannya, terus-terusan mengejar Hon Dong meminta penjelasan.

Hon Dong akhirnya meminta bantuan sahabatnya Gong Gi Tae untuk membantunya memutuskan Jang Mi. Ketika Gong Gie Tae sedang menjelaskan pada Jang Mi bahwa Hon Dong sebenarnya telah memutuskan Jang Mi dan tidak mau menikah, Ibu Gie Tae melihat adegan tersebut. Akan tetapi, beliau salah paham mengira Jang Mi adalah gadis yang mengejar-ngejar Gi Tae dan memaksanya untuk menikah. Ibu Gie  Tae mengundang Jang Mi untuk datang ke rumahnya.

Gong Gi Tae yang ingin hidup melajang dan yakin bahwa Jang Mi bukanlah tipe menantu idaman ibunya, akhirnya meminta tolong pada Jang Mi agar berpura-pura menjadi pacarnya agar terhindar dari tekanan untuk menikah.

Review:

Yesss!! it is another prentend lovers story!!! (^0^)/
Hore!!
Entah kenapa aku suka dengan cerita tentang dua orang yang berpura-pura menjadi pasangan dan kemudian jatuh cinta satu sama lain.

Kebohongan selalu jadi bahasan yang menarik dan kali ini Drama Korea Marriage, not Dating membahas hal tersebut.

Selama menonton drama ini, aku jadi berpikir dan bertanya sebenarnya bagaimana cara menolak/mengatakan tidak pada seseorang?

Menolak atau mengatakan tidak seringkali membuat kita merasa tidak enak sehingga akhirnya kita malah memilih menghindar dengan berbohong, alih-alih berhadapan tatap muka untuk bicara yang sejujurnya, bicara dari hati ke hati untuk menyelesaikan masalah.

Kita berpikir berbohong lebih baik demi menjaga perasaan orang lain. Selain itu, kita juga terhindar dari perasaan tidak enak karena menolak, reaksi marah orang lain dan konsekuensi tindakan kita.

Dalam drama ini, Hon Dong berpikir menghindar dan berbohong pada Jang Mi merupakan tindakan lebih baik dibanding berterus terang padanya mengatakan bahwa dia tidak mau menikah. Begitu pula, Gie Tae, alih jujur mengatakan ingin hidup melajang pada keluarganya, dia berpikir berpura-pura berpacaran dengan Jang Mi adalah solusi yang lebih baik.

Tapi apakah benar berbohong adalah pilihan yang lebih baik?

Cari tahu jawabannya dengan menonton drama ini ;)


Yang jelas aku suka sekali dengan drama ini!!! *loncat-loncat senang*


Aktor aktrisnya cantik dan cakep terus aktingnya bagus!!


OST enak didengar

Yang aku suka:  Ben (BeBe Mignon) - Stop the Love Now


 dan MAMAMOO - Love Lane




ada banyak adegan mengundang tawa (lucu)

Sumber: relatably.com


ada cerita dan pesan moral mengenai kebohongan, cinta, keluarga, pernikahan dan keinginan tampil sempurna di hadapan orang lain. 

Sumber: tumblr


Recommended untuk ditonton (tapi untuk 18 tahun ke atas ya)!! :D


Post Signature

Post Signature